***
"HAI! Bengong mulu sih kamu...,"sapanya tepat di depan wajahku, senyumnya menyadarkan lamunanku seketika saja.
"Gak kok Ki... Kamu kok di sini?" tanyaku heran, karena harusnya perempuan yang ada di hadapanku ini berbeda kelas denganku.
"Ini kan udah istirahat, boleh dong aku ke sini.. Lagian aku mau nanya kamu sesuatu." "Apa?" "Hari Minggu jadi kan?" tanyanya dengan mata yang berbinar tersirat kebahagiaan di sana. Melihatnya membuatku langsung lupa dengan apa yang berkeliaran di pikiranku tadi. Ya, toh sekarang ada Kiera, gadis yang membuatku melupakannya. Karena semenjak aku duduk di bangku kelas 10 aku sudah akrab dengan dirinya. Untungnya aku jauh dengan mereka-mereka yang terlibat dengan masalah di masa laluku. Setidaknya aku bisa memulai cerita-cerita baru di tempat ini.
"Ini kan udah istirahat, boleh dong aku ke sini.. Lagian aku mau nanya kamu sesuatu." "Apa?" "Hari Minggu jadi kan?" tanyanya dengan mata yang berbinar tersirat kebahagiaan di sana. Melihatnya membuatku langsung lupa dengan apa yang berkeliaran di pikiranku tadi. Ya, toh sekarang ada Kiera, gadis yang membuatku melupakannya. Karena semenjak aku duduk di bangku kelas 10 aku sudah akrab dengan dirinya. Untungnya aku jauh dengan mereka-mereka yang terlibat dengan masalah di masa laluku. Setidaknya aku bisa memulai cerita-cerita baru di tempat ini.
"Jadi Ki..kamu tenang aja yaa, aku inget kok." jawabku santai.
"Okeee..aku balik ke kelas dulu yaa... Daaa Digar." sambil ia melenggang pergi dan melambai ke arahku.
"Okeee..aku balik ke kelas dulu yaa... Daaa Digar." sambil ia melenggang pergi dan melambai ke arahku.
Kemudian aku melihat ke arah ponselku, ada satu pesan singkat. Dari Glenn.
minggu, jam 5 di tempat biasa. bisa kan?
Ah, sial. Lagi-lagi bertepatan dengan waktu janjianku dengan Kiera. Aku ingin mengatakan bisa tetapi aku sudah terlanjur janji dengan Kiera.
sorry, gak bisa gue.
kalo gitu gue gak mau mundur gar.
gue gak mau nyerahin dia sama lo.
kenapa? bukannya dia udah bukan siapa2 lo lagi?
Aku memilih menghentikan pembicaraan itu. Pertanyaan itulah yang mungkin membuatku teringat masa lalu. Pertanyaan itu mengiang-ngiang di telingaku dan berulang kali Glenn mengatakannya. Tapi aku masih belum rela untuk melihat gadis yang dulu menjadi kekasihku bersama sahabatku. Entah mengapa, aku pun tak bisa menemukan jawabnya.
No comments:
Post a Comment